Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cara-Cara Al Quraan Diwahyukan


Atiyono
- Cara-Cara Al Quraan Diwahyukan

Nabi Muhammad s.a.w. dalam hal menerima wahyu mengalami bermacam-macam cara dan keadaan, di antaranya:

1. Malaikat memasukan wahyu itu kedalam hatinya. Dalam hal ini Nabi s.a.w. tidak ada melihat sesuatu apapun, hanya beliau merasa bahwa itu sudah berada saja dalam kalbunya. Mengenai hal itu Nabi mengatakan: "Ruhul qudus mewahyukan ke dalam kalbuku", (lihat surat (42) Asy Syuuraa ayat 51).

QS. Asy-Syura Ayat 51

وَمَا كَانَ لِبَشَرٍ اَنۡ يُّكَلِّمَهُ اللّٰهُ اِلَّا وَحۡيًا اَوۡ مِنۡ وَّرَآىٴِ حِجَابٍ اَوۡ يُرۡسِلَ رَسُوۡلًا فَيُوۡحِىَ بِاِذۡنِهٖ مَا يَشَآءُ‌ؕ اِنَّهٗ عَلِىٌّ حَكِيۡمٌ

Wa maa kaana libasharin any yukallimahul laahu illaa wahyan aw minw waraaa'i hijaabin aw yursila Rasuulan fa yuuhiya bi iznuhii maa yashaaa'; innahuu 'Aliyyun Hakii

Artinya: Dan tidaklah patut bagi seorang manusia bahwa Allah akan berbicara kepadanya kecuali dengan perantaraan wahyu atau dari belakang tabir atau dengan mengutus utusan (malaikat) lalu diwahyukan kepadanya dengan izin-Nya apa yang Dia kehendaki. Sungguh, Dia Mahatinggi, Mahabijaksana.

2. Malaikat menampakan dirinya kepada Nabi berupa seorang laki-laki yang mengucapkan kata-kata kepadanya sehingga beliau mengetahui dan hafal benar akan kata-kata itu.

3. Wahyu datang kepadanya seperti gemericiknya lonceng. Cara inilah yang amat berat dirasakan oleh Nabi. Kadang-kadang pada keningnya berpancaran keringat, meskipun turunya wahyu itu di musim dingin yang sangat. Kadang-kadang unta beliu terpaksa berhenti dan duduk karena merasa amat berat, bila wahyu itu turun ketika beliau sedang mengendarai unta. Diriwayatkan oleh Zaid bin Tsabit: "Aku adalah penulis wahyu yang diturunkan kepada Rasulullah. Aku lihat Rasulullah ketika turunya wahyu itu seperti permata. Kemudian setelah selesai turunya wahyu, barulah beliau kembali seperti biasa".

4. Malaikat menampakan dirinya kepada Nabi tidak berupa seorang laki-laki seperti keadaan no 2, tetapi benar-benar seperti rupanya yang asli. Hal ini tersebut dalam Al Quraan surat (53) An Najm ayat 13 dab 14.

QS. An-Najm Ayat 13

وَلَقَدۡ رَاٰهُ نَزۡلَةً اُخۡرٰىۙ
Wa laqad ra aahu nazlatan ukhraa

QS. An-Najm Ayat 14

عِنۡدَ سِدۡرَةِ الۡمُنۡتَهٰى
'Inda sidratil muntaha

Artinya: Sesungguhnya Muhammad telah melihatnya pada kali yang lain (kedua). Ketika (ia berada) di Sidaratulmuntaha.

Post a Comment for "Cara-Cara Al Quraan Diwahyukan"